Parung Panjang, 19 April 2025 – Komunitas Katolik Parung Panjang kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelayanan/kepedulian sosial melalui kontribusi nyata dalam pembangunan Taman Makam Pahlawan Parung Panjang. Kegiatan ini menjadi wujud penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa sekaligus bagian dari solidaritas umat dalam menjaga sejarah dan kehormatan bangsa.
Stasi Katolik Santo Laurensius Parung Panjang aktif memberikan dukungan berupa tenaga, waktu, serta bantuan material untuk proyek pembangunan taman makam yang berlokasi Parung Panjang Lembur, Desa Cibunar.
Dalam kerja sama dengan pihak pemerintah setempat, aliansi ormas, LSM, dan media lokal, umat Katolik Parung Panjang turut mengambil bagian dalam berbagai tahapan pembangunan, mulai dari doa bersama, pembersihan lahan dan pembangunan.
Taman Makam Pahlawan Parung Panjang ini menjadi tempat peristirahatan tiga (3) pahlawan yang gugur dalam perjuangan melawan penjajah Belanda pada 15 September 1945, yaitu Mohamad Toha, Mohamad Ali, dan Abdul Kodir .
Ketiga pahlawan ini menjadi simbol keberanian dan cinta tanah air yang terus menginspirasi generasi penerus dalam berjuang meraih kemerdekaan sejati.
Tokoh Parung Panjang, T.B Ule Sulaiman mengatakan kegiatan ini untuk memberikan penghormatan kepada para jasa pahlawan Parung Panjang.
Ketua Grib Jaya Parung Panjang Bapak Ares mengatakan senang karena bisa ikut memberikan kontribusi sebagai peletak dasar dalam kegiatan pembangunan makam pahlawan ini.
Medi Susanto, Ketua Karang Taruna Parung Panjang, juga turut berkontribusi dalam kegiatan ini. Dalam perannya, Medi membantu mengoordinasikan aliansi ormas, LSM, dan media lokal untuk mendukung kelancaran pembangunan taman makam. "Kolaborasi ini adalah bentuk nyata penghormatan kita kepada sejarah perjuangan bangsa. Semua elemen masyarakat, termasuk Karang Taruna, bersatu untuk memastikan taman makam ini menjadi simbol kebanggaan Parung Panjang," ujar Medi dengan penuh semangat.
Ketua Komunitas Katolik Parung Panjang, Doktor Frederikus Fios, menyampaikan rasa syukur bisa ikut berpartisipasi dalam ajang proyek sosial ini.
"Ini adalah bentuk kecil dari penghormatan kita kepada para pahlawan di Parung Panjang. Sebagai umat beriman, kami percaya bahwa melayani sesama termasuk menjaga warisan dan menghormati jasa mereka yang telah berjuang adalah nilai sosial untuk merajut kebersamaan dan persaudaraan sejati lintas kelompok" ujarnya.
Semangat gotong royong yang ditunjukkan berbagai pihak patut diapresiasi oleh berbagai pihak termasuk apresiasi dari Muspika Parung Panjang.
Fios menyatakan, "Kontribusi dari komunitas Katolik, Karang Taruna, dan seluruh aliansi ini sangat berarti. Mereka menunjukkan bahwa nilai-nilai solidaritas dan penghormatan sejarah dapat diwujudkan dalam tindakan nyata."
Dengan kontribusi nyata ini, Taman Makam Pahlawan Parung Panjang diharapkan menjadi tidak hanya sebagai tempat penghormatan, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda mengenai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menginspirasi generasi muda untuk peduli pada jasa para pahlawan di masa lalu.
Add New Comment