Gerejalaurensius.id – Apa yang biasanya Anda lakukan pada sampah sisa makanan? Paling hanya berujung di tempat sampah, atau paling bagus jadi pupuk tanaman, bukan? Kini mari kita buat sampah organik dari sisa bahan makanan di rumah jadi lebih kaya manfaat lewat belajar eco enzyme.
Seperti hari ini, Sabtu, 13 Maret 2021, Stasi St. Laurensius baru saja mengadakan pembelajaran dan pelatihan eco enzyme. Pelatihan eco enzyme ini dipandu secara khusus oleh Suster Maria Elisa Sfs, dari Rangkas Bitung.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai salah satu bagian dari usaha mempraktikan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2021. Serta menjadi upaya edukasi dan mendorong pengembangan diri warga stasi dalam memberdayakan energi di lingkungan. Dimulai dari mengelola sampah organik rumah tangga.
“Pelatihan eco enzyme ini merupakan program pengurus inti yang diperuntukan bagi para ketua lingkungan. Bisa diterapkan di rumah-rumah kita dan juga lingkungan RT di sekitar kita di masa covid ini,” ujar Frederikus Fios, Ketua Stasi St. Laurensius dalam pesan tertulis sebelum pelatihan digelar.
Sekilas mengenai eco enzyme. Dikutip dari Zerowaste.id, eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.
Eco enzyme memiliki banyak manfaat. Cairan yang dihasilkan sangat mutiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Sejatinya, eco enzyme akan mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran.
Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Misalnya bisa menjadi pembersih rumah, atau ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga seperti sampo, pencuci piring, dan deterjen. Maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif. Menarik kan?
Jadi, mari kita bersama-bersama belajar di lingkungan maupun di stasi.
Add New Comment