Katekese Lima Menit 
7 Sakramen Edisi 4 
Sakramen Penguatan 

Katekese kali ini merupakan katekese bagian terakhir yang membahas tentang sakramen Inisiasi yakni Sakramen Penguatan. Sakramen ini juga sering dikenal sebagai sakramen Krisma. Lalu, dari kedua istilah itu, mana yang sebaiknya kita gunakan? Sakramen Penguatan atau Sakramen Krisma? 

Dalam bahas Latin, sakramen ini disebut sebagai “confirmatio” yang berarti seseorang yang menerima sakramen ini dikuatkan oleh daya Roh Kudus untuk mewartakan Kristus dan kerajaan-Nya. Sehingga dapat pula diartikan sebagai Sakramen Penguatan. Disebut sebagai sakramen  penguatan, karena melalui sakramen ini, umat dikuatkan melalui Roh Kudus untuk tampil sebagai saksi Kristus. 

istilah Sakramen Krisma digunakan karena merujuk pada minyak urapan yang digunakan yakni minyak Krisma atau dalam bahasa latin disebut “Oleum Sanctum Chrisma”. Kata Krisma sendiri berasal dari bahasa Yunani “chrisma” yang berarti “pengurapan”. Berdasarkan beberapa penjelasan tentang penggunaan istilah “Penguatan” dan “Krisma”, maka sebetulnya tidak ada yang salah dari kedua istilah itu, karena keduanya merujuk pada makna upacara sakramen yang sama. Namun, karena minyak Krisma tidak hanya digunakan untuk mengurapi orang dalam sakramen penguatan, maka istilah yang sebaiknya dipakai, yang sungguh merujuk pada sakramen ini adalah “Sakramen Penguatan”.

Seperti sakramen lainnya, dalam sakramen penguatan juga terdapat forma dan materia yang harus ada agar anugerah sakramen sungguh dianggap sah. Forma dari sakramen penguatan perkataan yang diucapkan oleh pelayan sakramen yakni Uskup atau imam yang sudah diberi wewenang. Kemudian, materia dari sakramen ini adalah minyak Krisma yang diurapi di dahi penerima sakramen. Orang yang bisa menerima sakramen Penguatan ini adalah mereka yang sudah di Baptis secara sah dalam Gereja Katolik, sudah menerima komuni dalam sakramen Ekaristi dan sudah dewasa atau yang sudah mampu menggunakan akal budinya. Selain itu, sakramen ini juga hanya bisa diberikan kepada mereka yang belum pernah menerima sakramen penguatan karena sakramen ini bersifat kekal sehingga hanya dapat diterima satu kali seumur hidup. 

Mengapa kita harus menerima sakramen penguatan? Karena hal ini tertulis dalam Kitab Suci tepatnya dalam Kisah para rasul bab 8 ayat 16 sampai dengan 17, bunyinya demikian "Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus."  ayat tersebut menyatakan bahwa hanya dengan baptisan saja tidak cukup, kita perlu memperoleh kepenuhan Roh kudus agar kita mampu melaksanakan tugas kita sebagai saksi Kristus. 

 

Sumber :

Alkitab Deuterokanonika 
parokiagustinuskkr.org/sakramen-penguatan-krisma/ 
www.kaj.or.id/dokumen/sakramen-sakramen/sakramen-krisma 
www.santo-laurensius.org/krisma 
www.katolisitas.org/unit/apa-materia-dan-forma-dalam-sakramen-penguatan/ 
www.imankatolik.or.id/sakramenkrisma