Katekese Lima Menit
7 Sakramen Edisi 5 
Sakramen Tobat

Sakramen Tobat merupakan salah satu sakramen yang termasuk kedalam bagian dari sakramen penyembuhan. Sakramen ini mengungkapkan iman orang berdosa akan pengampunan Allah yang berbelas kasih. Selain sakramen tobat, ada beberapa istilah lain yang juga sering digunakan untuk menyebut sakramen ini,  seperti sakramen rekonsiliasi, sakramen pengampunan dosa, dan yang sering digunakan adalah sakramen pengakuan dosa. Lalu dari beberapa istilah tersebut, istilah mana yang paling tepat? 

Sakramen ini disebut sebagai sakramen tobat karena melalui sakramen ini, umat mengungkapkan pertobatan atas dosa-dosanya dengan penuh penyesalan. Disebut sakramen rekonsiliasi, karena melalui sakramen ini, manusia kembali memperbaiki hubungannya dengan Allah yang renggang karena dosa yang diperbuat. Disebut sebagai sakramen pengakuan dosa dan sakramen pengampunan dosa, karena dalam sakramen ini terdapat empat elemen pokok yang ada yakni penyesalan atas dosa, pengakuan atas dosa, memperoleh pengampunan atas dosa dan melakukan silih atas dosa-dosa sebagai bentuk ungkapan tobat. Sehingga, keempat istilah tersebut tetap dapat digunakan karena sama-sama merujuk pada satu sakramen yang sama. 

Sama seperti sakramen lainnya, dalam sakramen tobat juga terdapat forma dan materia yang harus ada agar sakramen ini terlaksana secara sah. Forma dari sakramen ini adalah perkataan absolusi dari imam dan materia dari sakramen ini adalah umat beriman yang hendak bertobat dan mengakukan dosanya. 

Lalu, apa sih alasan kita harus menerima Sakramen tobat? Karena, meskipun kita sudah dibebaskan dari dosa melalui pembaptisan, tetapi sebagai manusia kita tetap memiliki kencenderungan untuk bebrbuat dosa lagi. Dengan perbuatan dosa yang kita lakukan itu, kemudian kita kehilangan rahmat baptisan, dan dengan dosa itu pula kita telah melukai hubungan kita dengan Allah dan Gereja. Oleh karena itu, kita perlu menerima sakramen tobat untuk membersihkan jiwa dan memperbaiki relasi kita dengan Tuhan dan sesama.

Dalam sakramen ini, yang boleh melayani umat untuk menerima sakramen tobat hanya mereka yang sudah menerima sakramen Tahbisan Presbyterat, serta mereka yang memiliki wewenang untuk melayani sakramen ini. Maka sakramen ini bisa dilayani oleh seorang imam atau Romo, seorang Uskup, kardinal dan juga oleh seorang Paus.  Lalu, kapan sih kita harus mengaku dosa? Dalam perintah Gereja nomor empat dikatakan bahwa, kita perlu menerima sakramen tobat sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Akan tetapi, sebenarnya sakramen ini boleh kita terima berkali-kali. Maka, ketika kita merasa ingin menerima sakramen tobat, kita boleh meminta imam untuk menlayani. Misalnya ketika kita merasa telah berbuat dosa besar dan mengganggu pikiran dan ketenangan kita, maka kita boleh meminta Romo untuk melayani sakramen tobat bagi kita. Atau ketika kita hendak menyambut hari besar seperti Paskah dan Natal, maka kita juga dianjurkan untuk menerima sakramen tobat sebagai persiapan diri kita agar lebih siap dan pantas untuk menyambut hari raya besar tersebut. 

 

Sumber : 
Katekismus Gereja Katolik
Kitab Hukum Kanonik 
katolisitas.org: apakah-materia-dan-forma-dari-sakramen-pengakuan-dosa
https://www.santo-laurensius.org/tobat 
https://parokisantomateus2.blogspot.com/2014/08/apa-materi-dan-forma-dalam-sakramen.html